Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata
kuliah yang membicarakan tentang-tentang nilai-nilai, tentang kebudayaaan,
tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. Mata kuliah ini sangatlah penting mengingat bahwa ruang lingkup
pendidikan kita sangat sempit dan condong membuat manusia-manusia spesilais
tidak berpandangan luas.
Mata kuliah ini diharapkan agar lulusan perguruan tinggi
dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Kesamaan
ini diharapkan, agar interelasi antar intelektuil lebih sering dengan akibat
yang positif bagi pembagunan Negara pada umumnya dan perbaikan pendidikan pada
khususnya.
Secara singkat, setelah mendapat mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang
terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya
sendiri dan mengapa.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya
serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati
terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri
sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan
nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab
dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang diberikan nya mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar, sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi, dalam rangka
menyempurnakan pembentukan sarjana.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya,
Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataaan bahwa bangsa Indonesia terdiri
atas berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman budaya, yang biasanya tidak
lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung
dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya. Akibat lebih dari pembenturan
nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mansia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya.
B. Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai bagian dari MKDU bertujuan
untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebgai berikut :
1. Berjiwa Pancasila
2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas
C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalh manusia dan
kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “The Humanities”. Istilah Humanities berasal dari bahasa latin humanus
yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dalam pengleompokan ilmu pengetahuan, Ilmu Budaya Dasar
termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya. Prof, Dr. Harsya Bachtiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
yaitu :
1. Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Science)
1. Tujuan : Mengetahui keteraturan yang
terdapat di alam semesta.
2. Proses Pengkajian : Menggunakanmetode
ilmiah dengan cara menentukan hukum yang berlaku, lalu dibuat analisis untuk
menentukan kualiatas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar
ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah.
3. Yang Termasuk Kelompok Ini : Astronomi,
fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu Sosial (Social Science)
1. Tujuan : Mengkaji keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia.
2. Proses Pengkajian : Menggunakan metode
ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Yang Termasuk Kelompok Ini :
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities)
1. Tujuan : Memahami dan mencari arti
kenyataan yang bersifat manusiawi
2. Proses Pengkajian : Menggunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada
umumnya terdapat pada tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah
D. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara mmperluas wawasan pemikiran
serta kemampuan kritikalnya terhadap nili-ilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar
diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon
pemimpin bangsa yang ahli dalam bidang disiplin masing-masing.
4. Mengetahui wahana komunikasi para akademis
agar merka mampu berdialog satu sama lain.
E. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kernagka tujuan yang telah
ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu
ialah:
1. Berbagai aspek kehidupan seluruhnya dapat
didekati dengan menggunakann pengtahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal,
akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman
dan tempat
Pokok bahasan yang akan dikembangkan ialah :
1. Manusia dan CInta Kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan Hidup
6. Manusia dan Tanggung Jawab
7. Manusia dan Kegelisahan
8. Manusia dan Harapan
Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait
satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari
kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
·
MANUSIA
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh
manusia ( ilmu kimia ).Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satusama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu
fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan
mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk
yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan,
sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan( politik ). Dan lain sebagainya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
·
KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang
berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan
itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan
juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa
merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Banyak pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan. Contohnya dalam keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan kesenian, entah seni suara, tari, wayang, dsb.
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli :
Banyak pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan. Contohnya dalam keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan kesenian, entah seni suara, tari, wayang, dsb.
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli :
·
Ki
Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
·
Edward B.
TaylorKebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
·
William H.
HavilandKebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama
oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan
melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua
masyarakat.
·
Bounded
et.alKebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi
dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa
sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di
antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di
harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
·
Kamus Umum
Bahasa Indonesia (Badudu- Zain)Kebudayaan adalah, 1 segala sesuatu yang dilakukan
oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya; 2 peradaban sebagai
hasil akal budi manusia; 3 ilmu pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang
dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.
Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital karena
memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau memberi
seperangkat model untuk bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem nilai dan
gagasan utama ini diperinci oleh sistem ideologi, sistem sosial, dan sistem
teknologi. Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa
interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama. Sistem sosial meliputi
hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik dengan kerabat,
masyarakat luas, bahkan pemimpin. Sistem teknologi meliputi segala perhatian
serta penggunaannya.
·
Tiga Wujud
Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
1.kompleks gagasan
2. konsep
3. pikiran manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
2. konsep
3. pikiran manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
·
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah
berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari
janin , bayi, balita, anak-anak , remaja, pemuda/i,dewasa,
dan orangtua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang
lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung;
tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ,
warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman;
musuh) dan lain sebagainya.
Sebuah peradaban adalah
sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya
termasuk perkotaandan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra sertafilsafat.
Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdaganganpenting
kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaanmanusia
dan ekspresi seni mendahului
peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah).
Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari
masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi
perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM.
Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing,lembu). Dalam masa
sejarah ilmupengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat
(lihat Sejarah iptek).
Renungan diri
Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan
dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan
individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa
terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara
keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan
sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya
tak dapat luput dari contoh refleksi diri.
Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan
di Bumi,
dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan.
Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan
berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas
Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita
sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan
manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi,
misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha
manusia).
Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan terkenal
bahwa “Manusia
adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak,
tidaklah itu”. Aristotlemendeskripsikan manusia sebagai “hewan komunal” (ζωον
πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan
alam manusia, dan “hewan dengan sapien” (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan),
istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.
Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa
keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya
adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan
baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, “Manusia dibedakan di atas
semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah ‘hewan rasionil’”.
Pada awal abad ke-20, Sigmund Freudmelancarkan
serangan serius kepada positivisme mendalilkan
bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan
oleh pikiran bawah sadar.
Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang
paling tersama-ratakan di Bumi,
dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan
beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk
mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia
dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan
perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur
sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap
diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya
mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan
berpikir secara simbolik, dalam hal
abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok
atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk
menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia
lebih daripada suatu masalah zoologi.
Komentar
Posting Komentar